Perbedaan IGD dan UGD: Panduan Lengkap dan Kapan Harus ke Mana

perbedaan igd dan ugd

Ketika keadaan darurat medis terjadi, banyak orang bingung memilih antara IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan UGD (Unit Gawat Darurat). Keduanya terdengar mirip, tapi sebenarnya punya perbedaan penting. Artikel ini bakal jelasin detail perbedaan IGD dan UGD, plus kapan harus ke mana, biar kamu nggak salah pilih saat butuh pertolongan cepat.

Apa Itu IGD dan UGD?

IGD (Instalasi Gawat Darurat) adalah fasilitas lengkap di rumah sakit yang menangani pasien dengan kondisi kritis atau mengancam nyawa. Sementara UGD (Unit Gawat Darurat) biasanya lebih kecil, sering ditemukan di klinik atau rumah sakit kecil, dengan kemampuan penanganan terbatas. IGD punya dokter spesialis 24 jam, sedangkan UGD mungkin cuma ada dokter umum.

Fasilitas di IGD

IGD dilengkapi alat canggih seperti EKG, ventilator, laboratorium darurat, dan ruang operasi darurat. Di sini bisa tangani serangan jantung, stroke, kecelakaan parah, atau perdarahan berat. Tim medisnya terdiri dari berbagai spesialis yang siap siaga 24/7.

Fasilitas di UGD

UGD biasanya punya alat dasar seperti tensimeter, infus, dan obat darurat. Cocok untuk kasus seperti demam tinggi, luka ringan, atau keracunan makanan. Kalau kasusnya berat, pasien biasanya akan dirujuk ke IGD rumah sakit besar.

Kapan Harus ke IGD?

Pergi ke IGD ketika mengalami gejala atau kondisi yang benar-benar mengancam jiwa. Misalnya sesak napas parah, nyeri dada seperti ditindih, pendarahan tidak berhenti, atau kecelakaan dengan trauma berat. IGD juga tempat yang tepat untuk pasien tidak sadarkan diri atau kejang berkepanjangan.

Contoh Kasus untuk IGD

1. Serangan jantung dengan nyeri dada menjalar ke lengan
2. Stroke dengan gejala bicara pelo tiba-tiba
3. Luka bakar luas lebih dari 20% tubuh
4. Patah tulang terbuka dengan perdarahan
5. Keracunan bahan kimia berbahaya

Kapan Cukup ke UGD?

UGD cocok untuk keadaan darurat yang butuh penanganan cepat tapi tidak kritis. Seperti demam tinggi pada anak, diare parah, luka robek butuh jahitan, atau alergi ringan. UGD juga bisa jadi pilihan pertama sebelum dirujuk jika ternyata kasusnya lebih serius.

Contoh Kasus untuk UGD

1. Demam 39°C yang tidak turun dengan obat biasa
2. Muntah-muntah lebih dari 5 kali dalam 6 jam
3. Luka sayat dalam tapi perdarahannya sudah berhenti
4. Gigitan hewan yang tidak beracun
5. Sakit perut biasa tanpa gejala bahaya lain

Perbedaan Prosedur di IGD dan UGD

Proses Triase

Di IGD, triase (penilaian prioritas pasien) dilakukan sangat cepat, dalam hitungan menit. Pasien dengan kondisi paling kritis akan ditangani duluan. Sedangkan di UGD, mungkin masih ada antrian berdasarkan kedatangan, kecuali ada kasus yang benar-benar gawat.

Waktu Tunggu

IGD biasanya lebih cepat karena staf dan fasilitas yang lengkap. Di UGD, kadang harus menunggu lebih lama apalagi jika hanya ada satu dokter. Tapi ingat, di kedua tempat ini, kasus paling gawat selalu dapat prioritas.

Biaya dan Asuransi

Perawatan di IGD umumnya lebih mahal karena menggunakan alat canggih dan melibatkan banyak spesialis. Tapi sebagian besar asuransi kesehatan menanggung biaya IGD. UGD biasanya lebih murah, cocok untuk yang ingin pertolongan cepat dengan budget terbatas.

Tips Memilih IGD atau UGD

1. Kenali gejala - jika mengancam nyawa, langsung ke IGD
2. Cek lokasi - UGD terdekat bisa jadi pilihan untuk kasus ringan
3. Pertimbangkan transportasi - jangan buang waktu jika kasusnya kritis
4. Bawa dokumen penting seperti kartu asuransi dan riwayat penyakit
5. Kalau ragu, telepon rumah sakit untuk konsultasi cepat

Kesimpulan

Memahami perbedaan IGD dan UGD bisa menyelamatkan nyawa. IGD untuk kondisi kritis dengan fasilitas lengkap, sementara UGD cocok untuk darurat ringan. Yang paling penting, jangan tunda ke rumah sakit jika mengalami gejala serius. Lebih baik berhati-hati daripada menyesal kemudian.

FAQ

1. Apakah UGD buka 24 jam seperti IGD?

Tidak selalu. Beberapa UGD di klinik kecil mungkin punya jam operasional terbatas, sementara IGD di rumah sakit besar selalu buka 24 jam.

2. Bisakah langsung ke IGD tanpa rujukan?

Bisa banget! Untuk kasus gawat darurat, kamu bisa langsung ke IGD tanpa rujukan dokter atau surat apapun.

3. Apa yang harus dibawa saat ke IGD/UGD?

Bawa KTP, kartu asuransi (jika ada), dan daftar obat yang sedang dikonsumsi. Kalau ada hasil pemeriksaan sebelumnya, lebih baik dibawa juga.

4. Apakah di UGD ada dokter spesialis?

Umumnya tidak. UGD biasanya hanya ada dokter umum, tapi mereka bisa konsul dengan spesialis jika diperlukan.

5. Bagaimana jika salah pilih antara IGD dan UGD?

Tenang, petugas medis akan menilai kondisi kamu. Jika ternyata perlu penanganan lebih serius, mereka akan mengatur transfer ke IGD dengan cepat.

0 Comments

Posting Komentar