Pernah nggak sih kamu melakukan sesuatu yang terlihat baik di depan orang lain, tapi sebenarnya niatnya bukan karena Allah? Nah, itu bisa jadi riya atau sum'ah—dua penyakit hati yang sering bikin kita gagal dapat pahala. Bedanya apa sih? Yuk, kita kupas tuntas mulai dari pengertian, contoh, sampai cara menghindarinya biar ibadah kita tetap ikhlas!
Apa Itu Riya dan Sum'ah?
Riya itu kayak "pamer ibadah" biar diliat orang. Misalnya sholat biar dibilang khusyuk, atau sedekah sambil live biar dapat pujian. Sedangkan sum'ah lebih ke "pamer cerita". Contohnya, "Aku tadi puasa sunnah lho!" atau "Aku udah bayar utang si B lo!"—intinya pengen dianggap hebat.
3 Ciri Khas Riya yang Harus Diwaspadai
1. Semangat ibadahnya naik-turun tergantung ada yang liat atau nggak. 2. Suka ngebandingin amal sendiri dengan orang lain. 3. Ngerasa kesal kalau perbuatan baiknya nggak dapat apresiasi. Kalo kamu ngerasain ini, hati-hati bisa jadi itu riya!
Sum'ah Itu Kayak "Influencer Amal"
Bedanya sama riya, sum'ah nggak harus ada aksi langsung. Cukup dengan ceritain kebaikan kita—entah lewat obrolan atau media sosial—biar orang tahu kita "rajin ibadah". Padahal, Rasulullah melarang membicarakan sedekah karena bisa menghilangkan pahala.
5 Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Riya di Media Sosial
Upload foto lagi baca Al-Quran tapi sibuk ngecek like dan komentar. Atau posting rekaman sedekah ke anak yatim dengan angle kamera yang sempurna. Niatnya bantu atau cari validasi?
2. Sum'ah Saat Ngobrol
"Aduh, aku capek banget tadi habis tahajud semalaman." Atau, "Aku nggak bisa datang nanti, soalnya ada pengajian rutin tiap Jumat." Sekilas biasa aja, tapi sebenernya pengen dikira alim.
3. Riya dalam Penampilan
Memakai jilbab super lebar atau cadar cuma saat ada acara islami, tapi di hari biasa pakai yang seadanya. Atau sengaja bawa tasbih besar ke mana-mana biar kelihatan religius.
Bahaya Riya dan Sum'ah Menurut Islam
Dalam hadits qudsi, Allah bilang, "Aku paling nggak butuh sekutu. Siapa yang beramal tapi menyekutukan-Ku dengan yang lain, Aku tinggalkan dia dan sekutunya." Ngeri banget kan? Bayangin amalan bertahun-tahun ternyata nol karena dicampuri riya!
Efek Psikologis yang Nggak Disadari
Selain rugi di akhirat, riya bikin kita kecanduan pujian. Lama-lama jadi nggak tahan kritik, gampang tersinggung, dan hidupnya selalu ngejar penilaian orang. Stress sendiri kan?
Cara Jitu Menghindari Riya dan Sum'ah
1. Sembunyikan amal seperti kamu sembunyiin aib. 2. Banyakin istighfar kalau dapat pujian. 3. Ingat mati—di kubur nggak ada yang bisa dibanggain. 4. Evaluasi niat sebelum, selama, dan setelah beramal.
Teknik "Niat Ganda" yang Diperbolehkan
Misal: "Aku sedekah biar orang lain terbantu DAN biar Allah ridha." Ini masih sah selama niat utama tetap karena Allah. Tapi kalau cuma pengen dipuji, ya gagal deh.
Kesimpulan
Riya dan sum'ah itu seperti virus yang bisa ngerusak amal tanpa kita sadari. Bedanya, riya lewat perbuatan, sum'ah lewat ucapan. Solusinya? Jaga niat, sembunyikan kebaikan, dan selalu minta perlindungan Allah dari penyakit hati ini. Yuk, mulai sekarang kita audit diri: selama ini beramal untuk siapa sih?
FAQ
1. Apakah riya hanya terjadi dalam ibadah?
Nggak juga! Riya bisa muncul di hal duniawi juga. Contoh: kerja keras cuma biar dipuji bos, atau membantu teman karena ingin dianggap baik.
2. Bagaimana jika dapat pujian tanpa bermaksud riya?
Nggak masalah asal kita nggak sengaja cari pujian. Rasulullah pernah dipuji tapi beliau nggak melarang. Kuncinya: jangan tergoda untuk "memproduksi" pujian.
3. Bolehkah cerita kebaikan untuk memotivasi orang lain?
Boleh asal niatnya benar-benar untuk memberi contoh, bukan pamer. Lebih baik lagi kalau kisahnya disamarkan atau tanpa menyebut diri sendiri.
4. Apakah riya bisa dihapus dengan taubat?
Bisa banget! Taubat nasuha (tulus) akan menghapus dosa riya. Tapi amal yang sudah terkontaminasi riya harus diulang dengan niat ikhlas.
5. Kenapa kita sulit menghindari riya di media sosial?
Karena medsos dirancang untuk mencari validasi melalui like dan komentar. Solusinya: batasi posting amal, atau posting tanpa menyebut diri sendiri.
0 Comments
Posting Komentar