Surat adalah salah satu bentuk komunikasi tertulis yang masih sering digunakan, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Tapi tahukah kamu kalau surat punya dua jenis utama, yaitu resmi dan tidak resmi? Keduanya punya perbedaan mendasar, mulai dari bahasa yang dipakai sampai tujuan penggunaannya. Yuk, kita kupas tuntas biar nggak salah lagi!
Apa Itu Surat Resmi?
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan formal, biasanya dikeluarkan oleh instansi, perusahaan, atau organisasi. Ciri utamanya? Bahasa yang dipakai baku dan struktur penulisannya sangat teratur. Contohnya surat dinas, surat lamaran kerja, atau pemberitahuan dari sekolah.
Ciri-ciri Surat Resmi
Pertama, ada kop surat yang berisi identitas pengirim. Kedua, selalu ada nomor surat, lampiran, dan perihal. Bahasa yang dipakai formal dan menghindari kata-kata slang. Terakhir, ada stempel atau tanda tangan resmi sebagai bukti keabsahan.
Contoh Penggunaan Surat Resmi
Surat resmi biasa dipakai saat mengajukan proposal ke klien, mengundang rapat penting di kantor, atau membuat perjanjian kerjasama. Intinya, semua urusan serius yang butuh dokumen sah.
Surat Tidak Resmi: Lebih Santai dan Personal
Kalau surat tidak resmi lebih fleksibel, bisa pakai bahasa sehari-hari dan nggak perlu struktur kaku. Biasanya untuk komunikasi pribadi seperti surat untuk teman, keluarga, atau catatan pribadi. Nggak perlu pakai kop surat atau nomor surat yang ribet.
Karakteristik Surat Tidak Resmi
Bahasa bisa santai, bahkan pakai singkatan asal penerima mengerti. Formatnya bebas, bisa ditulis tangan atau diketik. Nggak ada aturan khusus tentang margin atau font yang harus dipakai. Yang penting maksudnya tersampaikan dengan baik.
Kapan Pakai Surat Tidak Resmi?
Pas mau ngirim ucapan ulang tahun ke sahabat, kirim cerita pengalaman liburan ke keluarga, atau sekadar curhat lewat tulisan. Intinya untuk hal-hal personal yang nggak butuh kesan formal.
Perbedaan Utama yang Harus Kamu Tahu
Yang paling kelihatan bedanya tentu dari bahasanya. Surat resmi pakai bahasa baku, sementara tidak resmi bisa pakai bahasa gaul. Format penulisan juga beda - yang resmi harus ada kepala surat, yang tidak resmi nggak perlu. Tujuan penggunaannya pun berbeda jauh.
Perbedaan dari Segi Format
Surat resmi wajib punya kop, nomor, lampiran, perihal, alamat tujuan yang jelas, salam pembuka dan penutup standar, serta tanda tangan. Surat tidak resmi? Bisa mulai dengan "Hai guys!" dan diakhiri emoticon senyum. Simpel kan?
Perbedaan Tujuan Penggunaan
Surat resmi untuk urusan bisnis, pemerintahan, atau hal-hal yang butuh bukti tertulis. Surat tidak resmi murni untuk komunikasi personal yang nggak butuh dokumen sah. Salah pilih jenis surat bisa bikin malu atau bahkan merugikan lho!
Tips Memilih Jenis Surat yang Tepat
Pertama, tanya dulu ke diri sendiri: ini urusan profesional atau personal? Kalau ragu, lebih baik pilih yang resmi biar aman. Perhatikan juga siapa penerimanya - bos atau temen SD? Terakhir, pertimbangkan konsekuensinya apakah surat ini akan jadi dokumen penting atau tidak.
Nah, sekarang kamu sudah paham kan bedanya surat resmi dan tidak resmi? Intinya sesuaikan dengan kebutuhan dan situasi. Salah pakai jenis surat bisa bikin komunikasi jadi nggak efektif. Jadi, next time sebelum nulis surat, ingat-ingat lagi tips tadi ya!
FAQ
1. Bolehkah mencampur bahasa formal dan informal dalam surat resmi?
Tidak disarankan. Surat resmi harus menggunakan bahasa baku secara konsisten untuk menjaga kesan profesional.
2. Apakah email termasuk surat resmi atau tidak resmi?
Tergantung isi dan tujuannya. Email bisnis termasuk surat resmi, sementara email ke teman termasuk tidak resmi.
3. Bagaimana jika salah mengirim surat tidak resmi untuk urusan kerja?
Segera minta maaf dan kirim ulang surat dengan format yang benar. Kesalahan seperti bisa mengurangi kredibilitas.
4. Apakah surat undangan pernikahan termasuk resmi atau tidak?
Bisa kedua-duanya. Undangan pernikahan perusahaan biasanya resmi, sementara undangan untuk teman dekat biasanya tidak resmi.
5. Perlukah menyimpan arsip surat tidak resmi?
Tergantung isinya. Jika berisi informasi penting seperti janji atau kesepakatan, sebaiknya disimpan sebagai bukti.
0 Comments
Posting Komentar