Perbedaan Was dan Were: Kapan Menggunakan, Contoh Kalimat & Penjelasan Lengkap

perbedaan was dan were

Bingung kapan harus pakai "was" dan "were" dalam kalimat bahasa Inggris? Tenang, kamu nggak sendirian! Kedua kata ini memang sering bikin pusing karena sama-sama bentuk lampau dari "to be". Tapi jangan khawatir, setelah baca artikel ini, kamu bakal paham bedanya dan bisa pakai dengan tepat. Yuk, kita kupas tuntas perbedaan "was" dan "were" plus contoh-contohnya yang bikin belajar jadi lebih mudah!

Pengertian Dasar Was dan Were

"Was" dan "were" itu duo serangkai yang selalu muncul dalam tenses lampau. Mereka berdua adalah bentuk past tense dari verb "to be" (is/am/are). Kalau di bahasa Indonesia, kurang lebih artinya "adalah" atau "berada" dalam konteks masa lalu. Tapi jangan salah, meski kembar, mereka punya tugas yang berbeda lho!

Fungsi Utama Was

"Was" itu pribadi yang eksklusif, dia cuma mau dipake buat subjek tunggal alias single. Biasanya dipake sama I, he, she, it, atau nama orang satu. Misalnya, "I was happy" atau "She was at school". Pokoknya kalau subjeknya cuma satu, "was" siap melayani!

Fungsi Utama Were

Nah, kalau "were" lebih demokratis, dia terbuka untuk subjek jamak seperti we, you, they. Contohnya, "We were late" atau "They were hungry". Tapi hati-hati, "were" juga punya peran khusus dalam conditional sentences yang bakal kita bahas nanti.

Aturan Penggunaan Was dan Were

Supaya nggak salah pilih antara "was" dan "were", kamu perlu tahu aturan mainnya. Jangan sampai salah pakai, bisa-bisa arti kalimatmu jadi kacau. Yuk, simak panduannya biar makin paham!

Untuk Kalimat Positif

Dalam kalimat positif, pakai "was" untuk subjek tunggal: I, he, she, it. Contoh: "He was a doctor". Untuk subjek jamak (we, you, they), gunakan "were": "You were amazing". Simple kan? Yang penting ingat jumlah subjeknya aja!

Untuk Kalimat Negatif

Mau bikin kalimat negatif? Tinggal tambahkan "not" setelah "was/were". Contoh: "She was not at home" atau "They were not happy". Bisa juga disingkat jadi "wasn't" dan "weren't" buat gaya yang lebih casual.

Untuk Kalimat Tanya

Kalau mau bikin pertanyaan, balik aja posisi "was/were" dengan subjek. Contoh: "Was she angry?" atau "Were they friends?". Jangan lupa tanda tanya di akhir ya! Gampang banget kan?

Kasus Khusus Penggunaan Were

Nah, ini dia bagian yang sering bikin bingung! Ternyata "were" nggak cuma dipake buat subjek jamak aja lho. Ada beberapa situasi khusus di mana "were" bisa dipake meski subjeknya tunggal. Penasaran? Yuk, kita bahas!

Dalam Conditional Sentences Type 2

Dalam pengandaian yang nggak mungkin terjadi (type 2), kita selalu pakai "were" meski subjeknya tunggal. Contoh: "If I were rich..." padahal "I" kan tunggal. Ini salah satu pengecualian penting yang harus diingat!

Dalam Kalimat Wish

Kalau kamu pengen nyatakan harapan yang nggak realistis, pakai "were". Contoh: "I wish I were taller". Meski "I" tunggal, tetap pake "were" karena ini menyatakan harapan yang belum tentu terwujud.

Contoh Kalimat Was dan Were dalam Berbagai Situasi

Supaya makin paham, yuk kita lihat contoh-contoh penggunaan "was" dan "were" dalam berbagai konteks. Dengan melihat contoh nyata, kamu bakal lebih mudah mengerti perbedaannya.

Contoh Was dalam Kalimat

"My mom was a teacher in 1990" (Ibu saya dulu seorang guru). "It was raining yesterday" (Kemarin sedang hujan). "I was sick last week" (Saya sakit minggu lalu). Semua subjeknya tunggal, jadi pakai "was".

Contoh Were dalam Kalimat

"The students were noisy" (Para siswa berisik). "You were right about that" (Kamu benar tentang itu). "We were in Bali last summer" (Kami di Bali musim panas lalu). Subjeknya jamak semua, jadi "were" yang tepat.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Was dan Were

Banyak yang masih suka keliru nih antara "was" dan "were". Jangan sampai kamu ikut-ikutan salah ya! Yuk, kenali kesalahan umum biar bisa menghindarinya.

Menggunakan Was untuk You

Kesalahan paling sering adalah pakai "was" untuk "you". Padahal "you" meski artinya "kamu" (tunggal), dalam grammar tetap pake "were". Jadi bukan "You was late" tapi "You were late".

Lupa Aturan Subjunctive Mood

Banyak yang lupa kalau dalam pengandaian harus pakai "were" meski subjek tunggal. Jangan sampai bilang "If I was you" ya, yang bener "If I were you". Ini kesalahan yang sering banget terjadi!

Tips Mudah Mengingat Perbedaan Was dan Were

Masih bingung membedakan "was" dan "were"? Tenang, ada beberapa trik jitu yang bisa bantu kamu ingat terus perbedaannya. Simak baik-baik ya!

Ingat Singkatan Subjek

Buat singkatan buat subjek yang pakai "was": ISHI (I, She, He, It). Kalau subjeknya bukan ISHI, berarti pakai "were". Gampang kan cara ngafalinnya?

Buat Tabel Pembanding

Bikin tabel sederhana di notes hp-mu: kiri tulis subjek tunggal (I, he, she, it) dengan "was", kanan tulis jamak (we, you, they) dengan "were". Lihat tiap kali lupa, lama-lama pasti hafal!

Kesimpulan

Jadi, perbedaan utama "was" dan "were" ada di subjeknya. "Was" untuk subjek tunggal (I, he, she, it), sementara "were" untuk subjek jamak (we, you, they). Tapi ingat pengecualian dalam conditional sentences dan kalimat wish ya! Dengan latihan terus-menerus, kamu pasti bisa mahir menggunakan keduanya dengan tepat.

FAQ

Q: Kenapa "you" pakai "were" padahal tunggal?
A: Dalam grammar Inggris, "you" selalu dianggap jamak meski merujuk satu orang, makanya pakai "were".

Q: Apakah salah pakai "was" untuk subjek jamak?
A: Ya, itu kesalahan grammar. Contoh salah: "They was happy" (harusnya "They were happy").

Q: Kapan "I" bisa pakai "were"?
A: Hanya dalam conditional sentences type 2 dan kalimat wish, contoh: "If I were you" atau "I wish I were taller".

Q: Apa beda "wasn't" dan "weren't"?
A: "Wasn't" singkatan dari "was not" (untuk tunggal), "weren't" dari "were not" (untuk jamak).

Q: Bagaimana cara terbaik menghafal perbedaan ini?
A: Banyak baca contoh kalimat dan praktik bikin kalimat sendiri. Lama-lama akan terbiasa secara alami!

0 Comments

Posting Komentar